Rabu, 21 Juni 2017

Belajar YES, Menghafal Al-Quran YES

Tahukah kamu bahwa ketaatanmu kepada Allah adalah berkah bagi waktumu dan hikmah dalam hidupmu. Sekiranya, ada tekad dan semangat dalam dirimu yang kamu berikan, kamu akan menemukan keluasan waktu untuk menghafal. Kalau kamu meminta, Allah akan memberkahimu dalam waktu dan pemahamanmu, dan membimbingmu menuju kebaikan yang banyak yang merupakan buah ketaatanmu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

                                                                                                           وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّه

"Dan bertakwalah kalian kepada Allah, maka Allah akan mengajarkanmu." (Q.S Al-Baqarah : 282)-pent 
 Bila terkumpul ilmu, takwa, dan ketaatan kepada Allah. Mari kita saksikan seorang pemuda yang konsisten ini. Bagaimana ia menghafal Al-Quran di waktu belajarnya? 
       Dalam sistem universitas, pengajaran materi dilakukan di kelas-kelas yang berbeda-beda dan banyak. Berpindah dari satu kelas ke kelas lain membutuhkan beberapa menit di mana berkumpul pula seluruh mahasiswa. Nah, dalam perpindahan dan waktu kosong ini, dia menggunakannya untuk menikmati kedua belah mushafnya. Semangatnya meninggi tiada tara. Pemuda ini menghabiskan waktunya. Dia bergerak cepat ke tempat kuliah selanjutnya kemudian menghadap ke mushafnya dan menghafal 5 ayat, 6 ayat, kurang atau lebih di waktu yang terbuang bagaikan debu yang berterbangan. Seperti inilah, hasilnya ia selesai juz pertama kemudian ke juz kedua, juz ketiga dengan cara ini. 4 tahun ia lewati (periode belajarnya di universitas) dan ia sudah mengkhatamkan Al-Quran secara diam-diam dengan cara yang menakjubkan ini di waktu yang kosong. Maka, ia lulus dari universitas membawa ijasah universitas yang didahului dengan membawa Kitabullah di dadanya. 
      Banyak yang memandang rendah waktu ini (ketika para mahasiswa masih berdatangan). Mereka menghabiskannya dengan mengobrol, bercanda, atau bermain. Tapi, marilah perhatikan kalau misalnya di universitas hanya 5 pelajaran :
      5 pelajaran, jeda waktu antara satu pelajaran dengan yang lain adalah 10 menit = 50 menit setiap hari. 
      Seminggu 250 menit
      Sebulan 5000 menit
      Setahun 5.000.000 menit yang sama saja seperti 200 jam dalam setahun.
      Dalam kurun waktu 4 tahun 200.000 menit yang sama saja seperti 800 jam.
      Inilah waktu-waktu yang terbuang dan berlalu begitu saja dalam kebanyakan hidup para mahasiswa, malah semuanya. Ini waktu yang tak ada nilainya bagi seluruh orang. Nah, bagaimana kalau kita hitung waktu yang amat banyak ini yang tidak di sana atau di sini sia-sia saja? Maka pemuda yang paling bersemangat dalam memanfaatkan waktunya ini telah selesai kuliah dan terkumpul dalam hatinya hafalan Al-Quran secara sempurna. Selainnya, mereka yang selesai kuliah tidak mendapatkan apa-apa.

Sumber : Laisa Ladayya Waqtun Bisababi Diraasatii, Bab Kedua Asbab Mu'awiqaat Al-Hifz 
              wa Namaadzuj Najihah Tahatthat Hadzihi Al-'Aqabaat dari kitab Qisshatii fii 
              Hifzhil Quran oleh Ustadzah Muna Said Iliwah -hafizhahaallah- 
              terbitan Daar Aal Yaser 
Penerjemah : Raihan Syawwary (Santri ALBINAA Islamic Boarding School) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar